Siapa yang suka puding kelapa? Saya pernah makan puding kelapa muda di salah satu resto sunda, iya bener resto sunda. Katanya puding kelapa di resto ini adalah salah satu makanan kesukaannya Bapak mantan presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab dipanggil SBY. Tapi suer deh, ini puding beneran ueeanaaaaaaknya poll. Lembut membelai lidah, manisnya pas, ga terlalu manis, dan ada sedikit rasa khas dari daging dan air kelapa muda. Kalau melihat teksturnya mirip deh dengan panacotta. Saya sudah lama sekali mencari resep puding kelapa ini, sudah ubek ubek mbah google sampai jari keriting dan mata belekan ya tetep aja ga nemu.
Sudah beberapa kali mencoba bikin, tapi ga pernah sukses. Tidak sukses dari kelembutan dan teksturnya, rasa sedikit mirip sih. Tapi selalu ada bagian terpisah antara santan dan air. Memang setau saya kalau bikin agar atau puding dari santan pasti lapisannya bakalan misah. Sudah diutak atik resepnya, sampai sekarang masih belum juga nemu. Saya belum coba kalau menggunakan susu ya, karena katanya kalau pake susu kan ga misah, bisa tercampur rata. Tapi saya kok sangsi ya, sebab saya tidak mencium aroma susu sama sekali. Hidung saya ini kan sudah seperti hidung anjing pelacak, apalagi terhadap bebauan yang saya ga suka, nah seperti susu itu salah satunya. Biasa saya selalu mengenali kalau ada aroma susu di suatu produk makanan, apapun itu. Jadi sampai sekarang saya masih belum bisa menemukan resep yang bener-bener pas seperti puding kelapa di resto itu.
Nah kebetulan pernah suatu waktu saya membuat puding gula merah, tau kan? Biasa deh, mentang-mentang cuma agar2 saya sok aja deh ga pake takaran. Harusnya puding ini kan terpisah antara lapisan santan dan airnya kan? eh ternyata malah bisa nyatu beneran dan super lembut. Memang sih ada perbedaan juga di pembuatannya, saya terus memanaskan dan mengaduk sementara menunggu puding di salah satu cetakan mengeras sebelum saya timpa puding berikutnya. Entah karena takaran yang salah atau karena prosesnya yang membuat puding itu ga jadi puding gula merah yang seharusnya, gelap deh. Nah berbekal kesalahan yang ga disengaja itulah, akhirnya saya memberanikan diri untuk membuat puding kelapa lagi. Saya tidak menggunakan takaran juga dan mengikuti proses sebelumnya. Hanya proses mengaduk dan mendidihkannya tidak selama waktu membuat puding gula merah. Apa yang terjadi saudara-saudara? Gagal lagi, bukan hanya tidak menyatu (ada 2 lapisan), tapi teksturnya juga kenyal sekali, padahal jumlah air sudah lebih banyak daripada kalau saya buat agar-agar yang biasa. Haduh, sudah putus asa rasanya, haha. Tapi suatu saat saya pasti coba lagi dengan takaran yang berbeda. Doakan saya berhasil ya hehe. Akhirnya pudingnya saya pakai untuk belajar platiing dengan mbak Yani Herve (Anin ceria). Dan banyak sekali belajar dari beliau, love you mbak Yani, thanks ilmunya hehe.
Yang di atas sebelum diberi pengarahan oleh mbak Yani, sedangkan yang dibawah setelah diberi pengarahan. Nah mana yang lebih baik menurut anda? hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar